Sumber gambar : darmawan.my.id
Maraknya pro kontra yang terjadi atas banyaknya berita di media massa soal sejumlah nama yang disebut-sebut mencalonkan diri menjadi Caleg dari Partai Hanura terus menggelinding di masyarakat. Untuk menjawab semua itu, kami merasa perlu memberitahu kepada public tentang landasan-landasan dari Partai Hanura terkait masalah pendaftaran Caleg dari Partai Hanura.
1. Hanura adalah partai professional, itu sebabnya kami menerima semua Warga Negara Indonesia yang ingin bergabung sebagai kader Partai Hanura
2. Jika ingin menjadi Caleg, kriteria kami jelas: Warga Negara Indonesia, memiliki hati nurani, siap berkomitmen untuk berjuang bersama rakyat dan tidak sedang punya masalah hukum atau politik yang menghalangi untuk berjuang
3. Dari semua Bacaleg yang mendaftar, kami akan melihat integritas dan kualitas para Bacaleg tersebut. Tidak hanya itu, kami juga terbuka dan siap menerima segala masukan dari masyarakat terkait calon tersebut. Baru setelah itu kami akan menentukkan apakah yang bersangkutan layak atau tidak untuk masuk dalam Daftar Calon Sementara Caleg Partai Hanura
4. Setelah seseorang dinyatakan menjadi Caleg, sistem pembagian dapil dan nomer urut pun jelas. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi jika ingin menjadi Caleg dengan nomor urut atas, seperti kualitas pengetahuan, visi dan misi jika duduk di kursi anggota legislatif, lama pengabdian Caleg tersebut di dalam partai, kemampuan Caleg-Caleg lain di daerah pemilihan tersebut, dan pertimbangan-pertimbangan lainnya.
5. Setelah nomer urut telah ditentukan, berikutnya kami serahkan rakyat. Jika ada Caleg yang populer tetapi nomer urutnya di bawah karena kalah seleksi, dan ternyata rakyat memilih Caleg tersebut, maka sesuai Undang-Undang dia akan maju sebagai anggota legislatif dari Partai Hanura.
6. Jika setelah menjadi anggota legislatif performanya kami nilai tidak baik, maka kami akan melakukan rotasi dengan Caleg satu dapil pada pemilu yang telah berlangsung.
Secara keseluruhan, dari seorang Bacaleg untuk menjadi Caleg butuh perjuangan yang panjang. Itu sebabnya kami menghimbau masyarakat agar tidak mudah panik dengan semua berita yang beredar dan dapat dengan mudah diakses. Percayalah bahwa banyak kriteria yang kami terapkan dalam seleksi Caleg ini, demi menghasilkan Daftar Calon Tetap Caleg Partai Hanura yang memenuhi kualitas kita bersama.
Saran serta kritik dari masyarakat sangat kami butuhkan guna mendapatkan sudut pandang lain tentang calon-calon yang mendaftar sebagai Caleg Partai Hanura. Itu sebabnya kami berharap masyarakat tidak akan pernah berhenti menunjukkan rasa kepedulian terhadap Partai Hanura. Teruslah mendukung kami agar mampu bertahan memperjuangkan hati nurani kita, rakyat Indonesia.
- Yuddy Chrisnandi, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Hanura -
Jakarta- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura, Saleh Husin mengklaim bahwa saat ini Hanura tengah banyak diminati oleh politisi terlebih pasca bergabungnya CEO Media Nusantara Citra (MNC) Group, Hary Tanoesoedibjo. Bahkan mantan Bupati Garut, Aceng HM Fikri pun tak mau ketinggalan untuk mendaftarkan diri menjadi salah seorang calon anggota legislatif (caleg) di partai besutan Wiranto tersebut. Saleh menjelaskan, proses seleksi caleg Hanura diserahkan sepenuhnya kepada tim seleksi. Ia memastikan tim seleksi akan mempertimbangkan seluruh saran dan masukan berbagai pihak.
"Saya kira tim seleksi akan mendengar semua masukan dari media dan masyarakat, termasuk penolakan keras dari Srikandi Hanura yang merupakan organisasi sayap perempuan," kata Saleh Husin melalui pesan singkat kepada wartawan, Jakarta Rabu (27/3/2013).
Lebih lanjut, Saleh juga mengaku bahwa sampai saat ini sudah ada seribu orang lebih yang terdaftar akan menjadi caleg dari Hanura. Seluruhnya kata dia, akan diseleksi secara ketat berdasarkan integritas, kapasitas dan moral.
"Jadi semua bacaleg yang jumlahnya lebih dari seribuan itu akan diseleksi secara ketat, yang tentu dengan melihat integritas, kapasitas dan moral yg baik. Juga elektabilitas dari masing masing bacaleg tersebut," jelasnya.
Anggota Komisi V DPR menambahkan, masuk atau tidaknya Aceng HM Fikri sebagai caleg Hanura, hal itu sangat tergantung kepada tim seleksi. "Jadi biarlah kita memberikan kesempatan kepada tim yang sementara bekerja. Toh nanti akan terlihat, apakah Pak Aceng masuk atau tidak dalam nama yang akan dikirim ke KPU," demikian Saleh. (seruu.com)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Elektabilitas partai oposisi melesat naik, menggeser dominasi partai koalisi pendukung pemerintah.
Demikian salah satu kesimpulan hasil survey terbaru Lembaga Survey Nasional (LSN) yang diadakan tanggal 1-15 Maret 2013 di 33 provinsi di seluruh Indonesia.
Menurut Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry berdasarkan temuan LSN, publik mengaku kurang puas dengan kinerja pemerintah SBY. Hal tersebut berdampak pada sentimen negatif Partai Demokrat dan partai pendukung pemerintah.
“Dengan rendahnya kinerja pemerintah, menguatnya imej Partai Demokrat sebagai partai korup dan meluasnya sentimen negatif terhadap partai anggota koalisi, bisa dipahami jika publik memalingkan harapan kepada partai oposisi,” kata Umar dalam keterangan persnya di Jakarta, Ahad (24/5).
Gambar : Hasil Survey Elektabilitas Partai Politik oleh LSN 1-15 Maret 2013
Menurut LSN, PDIP memperoleh elektabilitas tertinggi dan mulai menyalip Partai Golkar. Selain itu Partai Gerindra dan Partai Hanura juga sudah menyalip partai-partai Islam anggota koalisi pendukung pemerintah.
"Jika trend positif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Pemilu 2014, akan menjadi kemenangan partai-partai oposisi," kata Umar.
Berdasarkan hasil survei itu, jika Pemilu dilaksanakan hari ini, sebanyak 20,5 persen responden mengaku memilih PDIP, 19,2 persen memilih Golkar, 11,9 persen memilih Gerindra, 6,2 persen memilih Hanura, 5,3 persen memilih NasDem, 4,6 persen memilih PKS, 4,3 persen memilih Demokrat, 4,1 persen memilih PAN, 4,1 persen memilih PKB, 3,4 memilih PPP, 0,3 persen memilih PBB, dan 0,2 PKPI.
Sedangkan sebanyak 14,8 persen responden tidak memberi pilihannya.
Secara faktual, semangat kebangsaan yang pernah dimiliki oleh founding father (pendiri bangsa Indonesia) semakin hari semakin luntur dan meredup. Ketua Umum Partai Hanura menyebutkan bahwa salah satu penyebab utamanya adalah kita masuk pada era globalisasi, yang ditandai dengan revolusi teknologi yang luar biasa. “Sekarang bagaimana Indonesia menghadapi era globalisasi in,. setiap negara harus menyatu dan berelaborasi dengan negara-negara lain," ujar Wiranto saat menjadi Keynote Speaker dalam acara seminar nasional bertema "Cita-cita dan realita pendidikan dalam membangun karakter bangsa" di Kampus B FKIP Uhamka Jakarta, Sabtu (23/3).
Wiranto menuturkan bahwa sumber daya alam Indonesia saat ini dengan gampangnya digerus oleh asing. Di sisi ekonomi, BUMN dan BUMD itu dibangun untuk kepentingan rakyat. Tapi sekarang banyak BUMN yang dijual ke asing dengan tujuan mencari keuntungan. "Bayangkan kalau BUMN kita habis bagaimana?" Ujarnya.
"Kita perlu pertanyakan apakah kondisi Indonesia seperti sekarang ini adalah kondisi alamiah atau kondisi sebab akibat? Belum tentu. Bisa jadi kondisi seperti ini hasil rekayasa kekuatan yang sangat besar. Karena Indonesia kalau dibiarkan menjadi negara yang kuat, tidak mungkin bagi mereka (negara lain) untuk mengeksploitasi kekayaan sumber daya alam Indonesia," tambahnya.
Melihat kondisi pendidikan seperti sekarang ini, harus ada perbaikan pada sistim pendidikan nasional. "Kita tahu kalau pendidikan kita kurang baik. Oleh karena itu perlu perbaikan. Perbaikan ini akan terjadi kalau ada strong leadership yang mempunyai visi yang bisa mempelopori dan memimpin sendiri gerakan perubahan," tuturnya.
"Semangat kebangsaan bisa bangkit kembali, kalau kita merasa punya musuh bersama. Tanpa musuh bersama kita tidak mungkin bisa menyatukan perasaan-perasaan dan kesamaan jiwa terhadap penderitaan yang dihadapi, dan perasaan yang sama terhadap cita-cita yang akan diraih. Kemudian, kita butuh pemimpin yang tidak bermetamorfosa menjadi pembesar. Kita juga memerlukan pendidikan yang berkualitas," pungkasnya.
Sementara itu Ketua Gerakan Muda Nurani Rakyat (Gemura) Oktasari Sabil Aktivis memaparkan bahwa perempuan harus terus berjuang demi perbaikan bangsa dan terus berpihak kepada masyarakat. Aktivis perempuan Indonesia harus mempunyai visi, dan tujuan akan dibawa kemana perubahan bangsa ini.
“Kalau di politik, perempuan-perempuan politiknya banyak yang menjadi korban politik.Apapun yang terjadi dimanapun, Allah bersama kita. Kalau ingin terjun ke politik, maka berpolitiklah dengan etika. Indonesia akan di bawa kemana nanti, para kaum perempuan harus mampu menjawab,” tegas Oktasari.
Menurut Oktasari, aktivis itu bukan hanya bicara di tataran jalanan-jalanan tetapi juga mampu bicara di forum-forum resmi dan juga mengabdi pada masyarakat. Mantan aktivis HMI Bandung ini menilai sekarang hampir di semua sektor sudah mengenal yang namanya money oriented. “Mau di bawa kemana nasib bangsa Indonesia ke depan kalau money oriented masih dikedepankan?” tanyanya.
Oktasari berkeyakinan perempuan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjaga tradisi dan budaya bangsa Indonesia sekaligus mampu menjaga tradisi dan menggagas kesetaraan perempuan di dalam masyarakat. Kesetaraan gender di indonesia dalam konteks keislaman, lanjut dia, dapat dipadukan dan akan menghasilkan sumber daya perempuan Indonesia yang lebih bermartabat dan bermoral.
“Perempuan indonesia harus memiliki ciri khas yang harus dipertahankan. Baginya, jika perempuan Indonesia hanya ikut-ikutan budaya luar, akan menjatuhkan martabat bangsa dan akan kehilangan nilai.Bila kita memiliki konsep jelas dan diimplementasikan sesuai konsep keindonesia dan keislaman maka kita memiliki daya untuk membangun Indonesia lebih baik,” terangnya.
Bergabungnya Yusuf Supendi ke Partai Hanura telah menimbulkan begitu banyak reaksi dari masyarakat. Tak sedikit yang ingin tahu alasan sikap yang dipilihnya itu. Tergerak untuk menjelaskan duduk persoalan secara terang, Yusuf Supendi bersedia memberikan wawancara khusus kepada kami.
Dalam wawancara singkat yang digelar di kantor DPP Partai Hanura, Ustadz Yusuf, demikian ia biasa disapa, bercerita banyak hal. Juga mengenai kepemimpinan di Indonesia, khususnya tentang para elit yang tengah memimpin bangsa ini. Dengan sikap yang santun namun tegas, Ustadz Yusuf tampak santai menyuarakan hati nuraninya.
Apa permasalahan bangsa yang tengah mendapatkan perhatian khusus Anda?
Negara kita ini kaya-raya, maka kekayaan ini harus ditata, diurus dengan dasar kejujuran. Sementara, negara kita rusak karena ketidak- jujuran itu, kan? Ibnu Abbas mengatakan, “Apabila Allah meridhai suatu kaum, maka (kaum itu) akan dipimpin oleh orang yang baik. Kemudian apabila rakyatnya rusak, akan muncullah pimpinan yang rusak pula.”
Jadi antara pimpinan dengan rakyat ini sebenarnya satu kesatuan. Dengan kedaulatan yang ada di tangan rakyat, sebenarnya rusaknya negara ini tidak sepenuhnya bisa disalahkan kepada pimpinan. Juga kepada rakyat itu sendiri. Karena kalau rakyat tidak salah pilih, maka kepemimpinan tidak akan begini. Namun rakyat juga tidak bisa sepenuhnya disalahkan, karena 60% rakyat itu tinggal di pedesaan, yang identik dengan kebodohan dan kemiskinan. Sementara yang pintar itu malah berkutat dalam dua hal; uang dan kekuasaan.
Jadi menurut Anda, dua hal itu yang telah merusak kepemimpinan dan pemimpin kita?
Iya. Karena itu, saya termasuk yang tidak setuju jika dikatakan perempuan itulah yang merusak. Itu diskriminatif. Faktanya itu, (karena) punya uang jadi doyan perempuan. Istri bisa sampai tiga karena punya duit. Kalo lagi kere sih, nggak bakal kawin 2-3 kali, ya? Jadi menurut saya, dua hal itulah, uang dan kekuasaan, yang menjadi pangkal sebab. Mungkin ada juga yang ke-3, gengsi.
Menurut Anda, mampukah partai-partai yang ada menyelesaikan permasalahan bangsa?
Saya kira partai akan mampu melakukan itu jika konsisten terhadap peraturan perundang-undangan. Selama tidak konsisten terhadap hal tersebut, tidak akan mampu. Pada dasarnya visi, misi dan peraturan partai tidak ada yang salah. Selama dapat konsisten dengan peraturan yang dibikin sendiri, saya yakin bisa. Kuncinya konsisten.
Saya di PKS tahu betul itu. Di dalam anggaran dasar, ketua Majelis Syuro itu tidak boleh berbisnis. Jangankan bisnis keluar, di dalam partai sendiri saja tidak boleh. Nah sekarang kan Ketua Majelis Syuro malah terlibat impor daging sapi. Sudah jauh melanggar.
Jadi kuncinya konsisten dan komit terhadap peraturan yang dibuat sendiri?
Itu yang utama. Kalau peraturan yang dibikin sendiri saja diinjak- injak, bagaimana orang lain mau menghargai? Kalau tidak menghormati peraturan yang dibuat sendiri, bagaimana mau menghormati peraturan orang lain? Kita belum bicara dalam konteks bernegara. Dimulai saja dari hal-hal kecil yang sederhana. Jika yang kecil saja sudah dilanggar, bagaimana mau menghormati UUD?
Soal faktor penyebab korupsi, selain yang Anda sebutkan, ada juga yang menilai itu terkait dengan tuntutan masyarakat. Menurut Anda?
Ketika saya sempat mengunjungi Bareskrim Polri, sejumlah polisi bertanya kepada saya, apa persyaratan menjadi politisi? Saya jawab, syaratnya cuma dua. Pertama, punya duit tapi tidak butuh duit lagi.
Apabila punya duit tapi perlu duit lagi, rakus namanya. Apabila tidak punya duit, dia pasti rusak juga karena jadi politisi pun dengan cara ngutang dulu, kan?
Dan yang kedua punya basis. Jika tidak punya duit dan tidak punya basis, janganlah jadi calon anggota DPR. Karena jika tidak punya basis, pasti butuh duit untuk menggalang massa. Jadi saat terpilih nanti pasti rusak.
Apa hal mendasar yang membuat Anda tertarik bergabung bersama Partai Hanura?
Sebenarnya saya berkonflik dengan elite PKS itu sejak 30 Juni 2004, sebelum saya menjadi anggota DPR. Sejak itu saya sudah menebak bahwa pasti saya akan dipecat. Namun saya memiliki komunikasi yang baik dengan semua partai. Terakhir saya bertanya kepada seorang profesor tentang dua hal. Pertama, apakah saya harus maju lagi di 2014? Beliau jawab, “Sebaiknya iya, karena Pak Yusuf itu orang langka.” Dan pertanyaan kedua, lewat partai mana? Beliau menjawab, “Satu- satunya partai yang tidak terlibat korupsi di DPR adalah Hanura.”
Setelah itu Anda langsung bergabung?
Saya diberi nomer hp Yuddy Chrisnandi oleh profesor tersebut. Saya langsung SMS dan bertanya, “Kang, kumaha damang? Boleh telepon?” Langsung Yuddy yang menelepon saya dan mengajak bergabung. Prosesnya hanya dua hari. Tanggal 28 Februari 2013 siang saya di telepon, lalu Jumat tanggal 1 Maret saya bertemu di rumahnya. Pak Wiranto juga langsung menelepon saya dan bilang, “Terima kasih Pak Yusuf sudah mau bergabung.”
Adakah teman Anda di partai sebelumnya yang menghubungi dan bertanya soal bergabungnya Anda ke Hanura?
Salah satu pendiri Partai Keadilan sudah menghubungi saya. Beliau protes keras akan sikap saya pindah ke Hanura. Saya tanya,”Kenapa ente kalah sama Pak Wiranto? Karena Pak Wiranto bilang kepada saya bahwa Hanura ini untuk siapa saja. Kemudian dia bilang, kenapa justru ke Hanura yang nasionalis? Saya jawab, lebih baik yang nasionalis tapi tidak korup daripada partai dakwah tapi korupsi sapi sama perempuan. Akhirnya dia bilang, “Sudahlah. Saya percaya sama Ustadz Yusuf. Yang penting istiqomah saja.”
Bagaimana tanggapan Anda soal pandangan miring masyarakat, terkait pemecatan Anda dari partai sebelumnya?
Begini, apa yang saya lakukan baru akan dipahami orang banyak sekitar tujuh tahun kemudian. Sebagaimana saya mengkritisi petinggi PKS lebih dari tujuh tahun lalu, dan baru terbukti sekarang. Rasulullah pernah bersabda, perumpamaan seorang mukmin itu seperti sebatang pohon kurma. Ternyata pohon kurma itu apabila ditanam pakai pupuk, tujuh tahun kemudian baru berfungsi. Jadi kalau kita ngomong sama orang, tidak perlu instan. Mungkin orang itu tujuh tahun kemudian baru ‘ngeh’ dengan omongan kita.
Apa pengalaman menarik sewaktu Anda menjadi anggota DPR RI?
Saya pribadi selama di DPR, tidak pernah mau menggunakan telepon DPR. Kunjungan ke luar negeri atau luar kota, juga tidak. Selalu saya pisahkan antara urusan pribadi dengan pekerjaan. Makanya saya marah betul kemarin. Menggunakan telepon DPR saja tidak pernah, eh difitnah menyalahgunakan uang yatim. Jadi memang berat menjadi anggota DPR.
Makassar,- Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo (HT) optimis bisa membawa partainya menembus tiga besar pada pemilu 2014 mendatang. Rasa optimis tersebut disampaikan saat Hary Tanoe mengunjungi kantor sekretariat DPD Partai Hanura Sulsel, di Jalan AP Pettarani Makassar, Selasa, (19/3/2013).
“Kita saat ini berdasarkan survey berada di paling bawah. Tapi dalam satu tahun ke depan, Hanura bisa berada di urutan tiga dibandingkan dengan 10 partai lainnya,” tegas HT di hadapan ratusan kader Hanura Sulsel.
HT juga mengajak kepada seluruh kader partai Hanura Sulsel untuk menyukseskan target Hanura di tiga besar tersebut. Misalnya dengan aktif melakukan sosialisasi ke masyarakat. Ia bahkan mengajak 24 pengurus kabupaten/kota di Sulsel terjun ke masyarakat minimal dua kali sebulan.
“Kita harus bersosialisasi ke masyarakat dan melakukan kerja-kerja sosial. Saya juga berkomitmen akan membantu Hanura dengan seluruh kemampuan saya termasuk media saya,” tegas HT, yang disambut tepuk tangan meriah dari kader Hanura.
Selanjutnya HT mengingatkan lima prinsip dasar untuk bisa mengejar ketertinggalan Partai Hanura dalam satu tahun ke depan pada saat pemilu 2014. Yakni harus memanfaatkan setiap momentum, militansi, strategi, team work dan kerja keras.
“Dengan cara itu, Hanura pasti bisa bangkit pada Pemilu 2014,” tutup HT. [Seru.com]
SEMARANG - Sebanyak 1,237 calon anggota legislatif (caleg) Partai Hanura di seluruh Jawa Tengah, Senin (26/8/2013) mengikuti pembekalan. Acara digelar di Merapi Ballroom PRPP, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kasi Humas DPW Hanura Jawa Tengah, Yulin Rahatna, menjelaskan, pembekalan dilaksanakan oleh Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dengan peserta caleg DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
“Ada sekira 1.237 caleg yang datang. Mereka itu perwakilan dari 35 DPC yang ada di Jateng. Masing-masing mengirim perwakilan antara lima dan 10 orang,” beber Yulin, Senin (26/8/2013).
Pembekalan akan dihadiri Ketum Hanura Wiranto dan Ketua Bappilu Hary Tanoesoedibjo.
Para caleg akan mengikuti pembekalan selama satu hari penuh, mulai pukul 08.00 sampai 21.00 WIB.
BERITA : 8
BANDUNG — Calon presiden RI yang juga Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Jenderal TNI (Purn) Wiranto mengklaim, Hanura adalah partai bersih dari korupsi. Hal itu disampaikan Wiranto di hadapan ratusan kader Hanura Jabar di Ball Room Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/8/2013).
"Hanura adalah partai yang paling bersih. Pernyataan itu disimpulkan oleh tiga lembaga. Dari hasil survei, dari penilaian ICW (Indonesia Corruption Watch) dan dari sekretaris kabinet pun menyatakan demikian. Ketiganya sepakat menyatakan bahwa partai terbersih adalah Partai Hati Nurani Rakyat," bebernya.
"Kami (Hanura) partai bebas korupsi, partai lain bisa enggak berbicara seperti itu?" tanyanya.
Dia mengatakan, 12 partai politik yang akan bertarung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mempunyai keinginan yang sama untuk menduduki kursi utama di Istana Negara, Jakarta.
"12 partai itu keinginan yang sama, yang diperebutkan juga sama, partai yang memperebutkannya sama, semuanya sama. Tetapi ada satu, Partai Hanura berbeda dengan partai lainnya," ujar Wiranto.
Klaim bersih itulah yang dijadikan Wiranto sebagai pembeda antara Hanura dan partai lain. Hal itu diyakininya akan menjadi senjata untuk memenangi pertarungan pada Pilpres 2014.
Wiranto mengaku percaya diri karena sudah mempunyai gambaran terkait siapa yang pantas maju pada Pilpres 2014 mendatang.
"Kita sudah tahu siapa yang akan menang nanti," tandasnya.
Wiranto menambahkan, ia dan pasangannya, Hary Tanoesoedibjo (Win-HT), sudah siap bertarung menuju kursi presiden.
"Mereka (calon lain) masih sibuk, tetapi kita sudah siap dengan niat yang tulus. Kita sudah lantang mendeklarasikan sebagai calon presiden 2014," tegasnya.
http://regional.kompas.com/read/2013/08/21/1712444/Wiranto.Hanura.Bebas.Korupsi.Partai.Lain.Bisa.Bicara.Seperti.Itu.
